- Jakarta
Hibrida Lokal
Cipher Video mengeksplorasi perilaku manusia dalam menggunakan gawai genggam, dan bagaimana gawai itu lalu digunakan sebagai perpanjangan penampilan karya. QR Code dicetak dengan berbagai warna dan ukuran di atas kertas dan kanvas. QR Code tersebut, ketika diperiksa menggunakan gawai genggam melalui aplikasi scanner, akan mengarahkan pemeriksanya ke sebuah link, yang berisi video yang beredar di masyarakat dan telah diarsipkan oleh sang seniman. Link QR Code tidak dilengkapi dengan keterangan teks apa pun, sehingga pemirsa yang hendak memindai tidak mengetahui video apa yang hendak mereka terima. Ketiadaan informasi itu memberikan semacam rasa kerentanan, tetapi di sisi yang sama juga menimbulkan keingintahuan terhadap apa yang sebenarnya akan dirujuk oleh kode QR itu.
Video yang dirujuk melalui tautan kode QR itu bermacam-macam. Ada video dokumentasi yang dibuat oleh warga, seperti video kekerasan militer terhadap warga sipil. Video meme jenaka seperti dari film Der Untergang di adegan Hitler marah, yang terjemahan subtitle bahasa Indonesianya sudah diubah total menjadi kemarahan Hitler karena anak buahnya nonton sinetron Cinta Fitri. Kemudian, terdapat arsip dari media audiovisual lain seperti televisi, misalnya rekaman Aura Kasih di acara Bukan Empat Mata. Video-video itu ditempatkan ke dalam sebuah situs yang sudah didesain oleh senimannya. Dari situs itu pemirsa mengetahui informasi terkait video tersebut.